Kreasi Pahlawan
Pahlawan ini terinspirasi dari salah satu pahlawan
Indonesia sendiri yaitu jenderal Gatot Subroto.
Back Story:
Sejak
lahir Gatot Subroto memiliki sebuah anugrah atau bila dilihat dari sisi lain
sebuah kutukan. Ia dapat melihat empat jam ke masa depan dan hal itu membuat
teman-temannya takut kepadanya. Ia lama-lama menjadi semakin depresi dan ia pun
menjadi penyendiri. Ia takut akan kekuatannya sendiri dan menghabiskan waktu
selain sekolah sendirian di rumahnya.
Pada
suatu hari gurunya datang ke rumahnya dan berbicara kepadanya. Gurunya itu
memberitahunya bahwa di pegunungan terdapat sebuah pondok. Di pondok tersebut
banyak orang-orang lain yang memiliki anugrah seperti dirinya. Gatot pun
menjadi tertarik dan pada akhirnya dia ingin pergi ke sana. Ia pun meminta izin
kepada kedua orang tuanya dan mereka memperbolehkannya. Gatot lalu
mempersiapkan beberapa baju, alat ibadah, alat mandi, dll untuk dibawa. Pada
hari Minggu pun Gatot dan gurunya berangkat menuju pondok tersebut.
Sesampainya
di sana Gatot bertemu dengan pemimpin pondok tersebut. Gurunya memberi tahu
pemimpin pondok itu bahwa Gatot ingin bersekolah di sini. Pemimpin tersebut pun
mengatakan bahwa tidak sembarang orang bisa sekolah di sini. Guru Gatot pun
memberi tahu pemimpin pondok itu tentang anugrahnya. Setelah mendengar itu
pemmpin pondok punsetuju untuk memasukan Gatot ke pondok ini.
Pertama-tama
Gatot sangat takut, tapi lama kelamaan dia biasa di sana tidak seperti di
sekolah asalnya. Di pondok tersebut banyak anak yang seperti dia. Ada anak yang
bisa terbang, ada yang bisa berubah menjadi bayangan, dll. Di sana mereka tidak
hanya diajari pelajaran biasa, akan tetapi mereka juga diajari cara abertahan
hidup di alam liar. Mereka diperbolehkan untuk memilih senjata masing-masing.
Pertama-tama Gato memilih sebuah rifle, tapi karena terlalu berisik dan berat ia menggunakan
sebuah busur. Setelah tiga tahun ia menggunakan sebuah busur yang ditingkatkan
kekuatannya sehingga mencapai jarak 1km dan quivernya bisa memanggil anak panah
apa saja. Dia juga memperoleh kekuatan baru di mana anak panahnya tidak akan
menabrak apa saja kecuali targetnya, mereka bahkan bisa menembua besi tanpa
membuatnya bolong.
Setelah
enam tahun Gatot menemui pemimpin pondok tersebut dan dia memutuskan untuk
kembali ke kampong halamannya. Pemimpin pondok tersebut pun setuju dan
mendoakannya agar selamat dan terus sehat.
Saat
kembali ke kampung halamannya ia tidak sadar bahwa negrinya sudah dijajah
negara lain. Ia pun tidak tahan akan hal tersebut dan ia menggunakan anugrahnya
untuk membela kebenaran. Dalam perjuangannya ia menggunakan sebuah topeng dan
menggunakan sebuah nama samara. Gatot Subroto dikenal dengan nama Sang Pemburu
Kebenaran
Komentar
Posting Komentar